Sabtu, 22 Desember 2012
Definisi - Patofisiologi Meningitis
1. Definisi
Menurut Harold (2005), meningitis adalah infeksi yang terjadi pada selaput otak (termasuk durameter, arachnoid, dan piameter).
Menurut Nelson (1999), meningitis adalah salah satu peradangan yang terjadi pada selaput meninges yang dapat dapat disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun jamur.
Meningistis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat (Suriadi, 2006).
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa meningitis adalah suatu peradangan dari selaput-selaput (yang disebut meningen) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Meningitis mungkin disebabkan oleh banyak virus dan bakteri yang berbeda. Ia juga dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit yang dapat memicu peradangan dari jaringan-jaringan tubuh tanpa infeksi
2. Klasifikasi
Pengklasifikasian penyakit meningitis didasarkan pada etiologi munculnya penyakit tersebut, diantaranya adalah :
2.1 Meningitis Bakterial
Meningitis bakterial adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada selaput meninges. Pada periode neonatal, organisme yang paling sering dijumpai menyebabkan meningitis bakterial akut adalah Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, and Haemophilus influenzae type b (Hib) (Muller ML, 2009)
Tubuh akan berespon terhadap bakteri sebagai benda asing dan berespon dengan terjadinya peradangan dengan adanya neutrofil, monosit dan limfosit. Cairan eksudat yang terdiri dari bakteri, fibrin dan lekosit terbentuk di ruangan subarahcnoid ini akan terkumpul di dalam cairan otak sehingga dapat menyebabkan lapisan yang tadinya tipis menjadi tebal. Dan pengumpulan cairan ini akan menyebabkan peningkatan intrakranial. Hal ini akan menyebabkan jaringan otak akan mengalami infark.
2.2 Meningitis Virus (Non Bakterial)
Meningitis Virus adalah infeksi yang mengenai meninges dan cenderung bersifat jinak (Price & Wilson, 2005) Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesifik.
Tipe dari meningitis ini sering disebut aseptik meningitis. Meningitis jenis ini biasanya disebabkan oleh berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti; measles, mump, herpes simplek dan herpes zoster. Eksudat yang biasanya terjadi pada meningitis bakteri tidak terjadi pada meningitis virus dan tidak ditemukan organisme pada kultur cairan otak. Peradangan terjadi pada seluruh koteks cerebri dan lapisan otak. Mekanisme atau respon dari jaringan otak terhadap virus bervariasi tergantung pada jenis sel yang terlibat.
4. Patofisiologi
Menurut Suriadi dan Rita dalam buku Asuhan Keperawatan pada Anak terdapat beberapa tahapan yang terjadi hingga terjadinya infeksi pada meningen, yaitu :
- Efek peradangan akan menyebabkan peningkatan cairan cerebro spinalis yang dapat menyebabkan obstruksi dan selanjutnya terjadi hidrosefalus dan peningkatan tekanan intrakranial. Efek patologi dan peradangan tersebut adalah : hiperemi pada meningen. Edema dan eksudasi yang semuanya itu menyebabkan tekanan intrakranial.
- Organisme masuk melalui sel darah merah pada blood brain barrier. Masuknya dapat melalui trauma penetrasi, prosedur pembedahan, ataub pecahnya abses serebral atau ¬¬¬¬-kelainan sistem saraf pusat. Otorrhea atau rhinorrhea akibat fraktur dasar tengorak dapat menimbulkan meningitis, dimana terjadi hubungan antara Cerebro Spinal Fluid (CSF) dan dunia luar.
- Masuknya organisme ke susunan saraf pusat melalui ruang sub-arachnoid dan menimbulkan respon peradangan pada via, arachnoid, CSF dan ventrikel.
- Dari reaksi radang muncul eksudat dan perkembangan infeksi pada ventrikel, edema dan skar jaringan sekeliling ventrikel menyebabkan obstruksi pada CSF dan menimbulkan hidrosefalus.
- Pembentukan eksudat pada meningitis bakteri : netrofil, monosit, limfosit dan yang lainnya merupakan sel respon radang. Eksudat terdiri dari bakteri fibrin dan leukosit yang dibantuk di ruang sub-arachnoid. Penumpukan pada CSF akan bertambah dan mengganggu aliran CSF di sekitar otak dan medulla spinalis. Terjadi vasodilatasi yang cepat dari pembuluh darah yang dapat menimbulkan ruptur atau trombosis dinding pembuluh darah dan jaringan otak dapat menjadi infark.
- Pembentukan eksudat pada meningitis virus pada umumnya tidak terjadi dan tidak ada mikroorganisme pada kultur CSF.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar