Sabtu, 22 Desember 2012

Prosedur Pembalutan luka


Oleh : Ns. Ariyani Pradana Dewi, S. Kep.
*Alumni Program Studi S1 dan Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Prosedur mengganti balutan luka yang harus diperhatikan adalah mengamati kondisi luka dan tipe luka. Prosedur penggantian luka diantaranya adalah sebagai berikut :
A.    Persiapan Alat
1.      Macam dressing atau obat untuk luka yang dibutuhkan.
2.      Set balutan steril berisi :
-          bisturi steril atau sesuai kondisi
-          1 pinset anatomi dan 1 chirurgic
-          Gunting tajam untuk jaringan
-          Gunting tajam untuk lepas jahitan
-          Bengkok dan kom kecil / sedang
-          Kasa steril sesuai kebutuhan
-          Arteri klem jika perlu
3.      Korentang steril atau sarung tangan steril untuk mengambil alat-alat yang steril.
4.      Sarung tangan steril.
5.      Sarung tangan bersih.
6.      Spuit atau alat khusus untuk irigasi.
7.      Plester dengan ukuran sesuai yang dibutuhkan.
8.      Cairan fisiologis atau air hangat yang bersih
9.      Gunting plester.
10.  Kantong plastik untuk bahan yang kotor.
11.  Waskom kecil / sedang / bengkok, tap resap air untuk menampung cairan irigrasi sesuai kebutuhan.
12.  Larutan antiseptic atau alkohol bila perlu.

B.     Persiapan Pasien
1.      Identifikasi risiko infeksi bagi pasien.
2.      Identifikasi luka (akut atau kronik).
3.      Pengkajian insisi bila luka akut (bedah).
4.      Kaji kebutuhan atau kelengkapan alat.
5.      Identifikasi rencana perawatan dan pengobatan.
6.      Menjelaskan prosedur.
7.      Mengatur posisi pasien.
8.      Mencuci tangan.

C.    Prosedur
1.   Mendekatkan alat untuk memudahkan kerja. Jangan menyentuh area luka secara langsung dan berbicara di atas area luka.
2.   Membuka set balutan steril.
3.   Mengenakan sarung tangan bersih.
4.   Gunakan korentang untuk mengambil alat-alat steril dan siapkan kantong plastic.
5.   Melepaskan balutan dengan pinset dan meletakkannya ke kantong plastik.
6.   Melakukan pengukuran luka dan identifikasi luka termasuk darinase dan (wound bed : warna dasar luka dan cairan / eksudat)
7.   Memberihkan luka dengan cairan fisiologis atau cairan pembersih luka. Dapat juga dengan air hangat yang bersih untuk luka kronik dan menggunakan sabun antiseptik. Membersihkan luka dari arah luar ke dalam. Membersihkan luka dengan pergerakan sirkular. Bila luka terapat drain bersihkan drain dengan adekuat.
8.   Ganti sarung tangan dengan sarung tangan yang steril.
9.   Khusus luka steril, bila akan melepaskan jahitan, oleskan larutan antiseptik pada permukaan jahitan luka.
10.  Lakukan irigrasi pada luka dengan cairan fisiologis.
11.  Mengeringkan luka dengan kasa yang lembut dan steril.
12.  Menempatkan obat luka atau dressing kemasan sesuai order ke area luka secara adekuat.
13.  Tutup luka dengan kasa steril dan plester atau tutup luka dengan dressing kemasan dan diplester.
14.  Mengatur posisi pasien.
15.  Merapikan alat.
16.  Mencuci tangan.

D.    Pendokumentasian
1.      Mencatat ukuran luka.
2.      Mencatat keluaran luka dan wound bed.
3.      Mencatat hasil tindakan perawatan luka yang mencakup data subyektif dan obyektif, analisa dan planning.

E.     Komunikasi
1.      Menjelaskan prosedur sebelum dan kondisi luka sesuah perawatan.
2.      Berkomunikasi selama melakukan perawatan luka secara efektif dan atau teraupetik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar